Sabtu, 14 November 2015

PROPAGANDA JEPANG DENGAN "HAKKA-ICHI-U" DAN "GERAKAN TIGA A" SERTA Cita-cita di dirikannya NKRI tercantum  dalam pembukaan UUD 1945


Hakko Ichiu (八紘一宇 Hakkō Ichiu?, Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap) adalah slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II. Slogan ini berasal dari kalimat "掩八紘而爲宇" dalam Nihon Shoki jilid 3 bab Kaisar Jimmu yang berarti "seluruh negeri bagaikan sebuah rumah".
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia diadakan pelatihan guru di Jakarta untuk mengindoktrinasi mereka dengan Hakko Ichiu. Para peserta pelatihan diambil dari tiap-tiap daerah/kabupaten.[1]
Hakko Ichiu dipakai Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan nasional mulai dari Perang Sino-Jepang Kedua hingga Perang Dunia II. Pada 26 Juli 1940, Kabinet II Perdana Menteri Konoe Fumimaro menetapkan Doktrin Kebijakan Dasar Nasional (Kihon Kokusaku Yōkō) yang berisi keputusan mendirikan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Tujuan dasar dari Doktrin Kebijakan Dasar Nasional adalah "Mewujudkan perdamaian dunia sesuai dengan semangat agung pendirian negara, yakni delapan penjuru dunia di bawah satu atap sebagai kebijakan nasional Kekaisaran Jepang, dan sebagai langkah awal, pertama, menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai inti persatuan yang kuat antara Jepang-Manchuria-Cina untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia Timur Raya."
Di berbagai daerah di Jepang, Hakko Ichiu dipakai sebagai salah satu slogan untuk mewujudkan tatanan baru Asia Timur. Di Tokyo dibentuk Chōkoku Hōkōtai (Perkumpulan Pelayan Pendirian Negara) sebagai organisasi pelatihan dan penyuluhan konsep Hakko Ichiu, dan struktur pemerintah kota dimasukkan ke dalam struktur militer.



Setelah Kapitulasi Jepang, Jepang berada di bawah pendudukan Komandan Tertinggi Sekutu. Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Komandan Tertinggi Sekutu tentang "penghapusan sponsor pemerintah, dukungan, pelestarian, pengawasan, dan penyebaran Shinto agama negara", slogan-slogan yang berkaitan dengan nasionalisme radikal, militerisme, dan Shinto agama negara dilarang untuk dipakai lagi.[2]
Dalam kamus besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko Ichiu dijelaskan sebagai "slogan yang dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke luar negeri selama Perang Dunia II."[3][4][5] Heibonsha World Encyclopedia menjelaskannya sebagai "stereotipe ultranasionalisme berupa doktrin bangsa sendiri sebagai ras tertinggi dan doktrin supremasi untuk melakukan opresi dan aneksasi terhadap bangsa lain yang diperluas hingga agresi oleh negara dan militer untuk mencapai tujuan tersebut, serta gerakan/ide untuk peng-ortodoks-an, penyatuan, dan mobilisasi rakyat."


Hasil gambar untuk sejarah hakko ichiu
academia.edu


 SEJARAH HAKKO ICHIU

Adapun restoresi meji sendiri muncul sebagai akibat adanya kekecewaan bangsa jepang kepada keshogunan tokugawa yang di anggap lemah kepada bangsa asing ,seperti amerika serikat inggris prancis dan rusia dengan cara membuka pelabuhan untuk perdagangan bangsa-bangsa tersebut.
            RESTORESI MEJI juga mebuka jalan kepada jepang untuk menuju kepada zaman baru yang lebih baik.kekaisara mei ji kembali mengobarkan semangat bangsa jepang dengan mengangkat kembali ajaran hakko ichiu.ajaran hakko ichiu pertama kali di temukan oleh kaisar jimmu sekitar abad 66 mhakko ichiu memiliki delapan penjuru bawah satu yang artinya dunia itu terdiri dari delapan penjuru yang merupakan keluarga bangsa besar dan menempatkan jepang adalah pemimpinnya.
            SHINTO adalah agama asli jepang yang berakar pada kepercayaan animis jepan kuno.
Shinto berasal dari bahasa thionghoa  “shen” yaitu roh dan “toa”jalannya dunia bumi dan langit.dengan demikian shinto adalah perjalana roh yang baik.HAKKO ICHIU dianggap sebagai titah dewa  yang harus dilaksanakan.SEJAK RESTORASI MEIJI (1668),agama shinto di jadikan agama negara dan mendapat kedudukan ismewa dlm pemerintah.pejabat-pejabat shinto mendapat kedudukan penting dalam kabinet ,dan doktrin-doktrin yang di dasarkan pada shintodipropagandakn pada pemerintah.
            ISI HAKKO ICHIU ialah jepang adalah pusat dunia dan kaisar sebagai pemimpinnya.
RESTORASI MEIJI adalah perubahan meiji dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna mengejar ketinggalan dari bangsa barat.pembaruan yang di sebut restorasi meiji itu membawa akibat pada haluan politik jepang.BERDASARKAN KEBIJAKAN IMPERIALIS HAKKO ICHIU JEPANG BERMAKSUD menjadikan asia sebagai kesatuan wilayah di bawah pimpinannya.
GAMBAR BENDERA:bendera hakko ichiu i pangkalan udara angkatan darat kekaisaran jepang.slogan hakko ichi d pakai sebagai”semangat pendirian negara”di kalangan para penerbang.
            HAKKO ICHIU adalah suatu ajaran di jepang yang mengajarkan agar dunia di bentuk menjadi keluarga besar di pimpin oleh bangsa jepang.idiologi hakko ichiu delapan penjuru dunia di bawah satu atap.
            GAMBAR MONUMEN BATU:semasa perang dunia II,monumen batu dipersembahkan ke kuil shinto,dlm foto monumen batu bertulisan hakko ichiu(kiri)dan buun chokyu(kanan)arti peruntungan abdi dlm peperangandi dalam kuil susanoo.
            Shinto adalah agama asli jepang yang berakar pada kepercayaan animis jepang kuno. Kata shinto berasal dari bahasa tionghoa, “shen” artinya roh, “tao” berarti jalannya dunia bumi dan langit dengan demikian shinto berarti perjalanan roh yang baik. Menurut shinto hakko ichiu itu diperintahkan oleh jimu tenno (tenno bertama kurang lebih 660 SM) sebagai dewa kepada bangsa jepang untuk membentuk kekeluargaan yang meliputi seluruh dunia. Hakko ichiu di anggap sebagai titah dewa yang harus dilaksanakan.
Selanjutnya hakko ichiu di terangkan bahwa bangsa jepang merupakan keluarga yang sah sedangkan bangsa-bangsa lain tidak karena itu boleh memperlakukannya dengan sewenang-wenang sebagai keluarga yang sah jepang berhak atas seluruh dunia agar dunia dapat disusun sebagai satu kekeluargaan.
Sejak restorasi meiji (1868), agama shinto dijadikan agama negara dan mendapat kedudukan istimewa dalam pemerintahan. Pejabat-pejabat shinto mendapat kedudukan penting dalam kabinet, dan doktrin-doktrin yang didasarkan pada shinto dipropagandakan oleh pemerintah.isi hakko ichiu dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan pada masa itu . isinya hakko ichiu sebagai berikut:
            Jepang adalah pusat dunia dan kaisar sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah dewa di dunia yang mendapat kedewaannya dari amaterasu omikami langsung. Kami (dewa), melindungi jepang dengan segala kekuatannya hal ini menjadikan jepang suprior, lebih kuat, istimewa dibanding negara lain di dunia semua hal tesebut adalah dasar dari kodushugisa (jalan kekaisaran) sehingga jepang memiliki misi suci untuk menjadikan dunia sebagai satu keluarga dengan jepang sebagai pemimpin.
Menurut hasbulla bakri bahwa agama shinto ini memang mempunyai kelebihan, yakni dapat menarik hati golongan atas karena kekolotan mereka, dan dapat menarik hati golongan bawah karena tahayul mereka. Itulah sebabnya agama shinto sering digunakan sebagai alat politik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hakko Ichiu (dunia sebgai satu keluarga) adalah ajaran shinto yang mengatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia ini sebagai satu “keluarga besar”, dan Jepang bertindak sebagai “kepala keluarga”. Ajaran Hakko Ichiu ini tentunya tak dapat terlaksana tanpa kemajuan yang telah di capai oleh Jepang. Terutama dalam bidang perdagangan dan industri. 

JEPANG MENGUASAI ASIA TIMUR
Kekaisaran Jepang terus memperluas kekuasaannya dengan menduduki sebagian wilayah penting China. Jepang kemudian berhasil merebut Malaysia, Singapura, dan Hong Kong dari Inggris. Pada tahun 1942, Jepang memasuki wilayah Indonesia (Hindia-Belanda saat itu), tentara Jepang mendarat di Tarakan dan berhasil mengusir Belanda dari Indonesia. Pada saat itu kekuatan Belanda memang tengah melemah karena negara mereka tengah diduduki oleh Jerman di Eropa.
Untuk memenangkan Perang Pasifik melawan Amerika, Jepang berusaha mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada wilayah jajahan mereka termasuk Indonesia. Jepang membuat propaganda “Hakko Ichiu” yang kurang lebih maknanya:”Semua negara dibawah kepemimpinan Jepang adalah bersaudara” dan Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia dan bangsa Asia lainnya. Pada April 1942, Jepang mendirikan gerakan yang bernama “Tiga A”, yang artinya: “Nippon (Jepang) cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia”. Organisasi ini dimaksudkan untuk mendorong rakyat Indonesia memerangi kolonialisme bangsa Barat dan membela tanah air mereka demi kepentingan Jepang dalam Perang Pasifik. Mereka berusaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan mengusir Belanda, mereka menunjukkan pada rakyat bahwa bangsa barat (Belanda dan Amerika) adalah
Tentara Jepang mendarat di Kalimantan, 9 Januari 1942
musuh bersama bangsa Asia. Mereka juga menjanjikan kemakmuran pada rakyat dan janji yang paling menggiurkan adalah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia. Untuk makin meyakinkan bangsa Indonesia, Jepang bahkan memutar lagu Indonesia Raya di radio Tokyo. Jepang juga membebaskan tokoh-tokoh penting yang ditahan oleh Belanda seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir dan lain-lain, tujuannya agar tokoh-tokoh itu memihak Jepang.
Melihat kondisi perang yang makin mendesak, Jepang terus berusaha menguatkan tentaranya. Banyak anak bangsa Indonesia dilatih militer dan dididik untuk memerangi bangsa Barat. Jepang mendirikan pasukan PETA (Pembela Tanah Air) untuk mempertahankan wilayah Indonesia, pelatihan yang menjadi modal bangsa Indonesia pada saat kembalinya kolonial Belanda di kemudian hari.
Namun, tidak beberapa lama propaganda Jepang tidak berhasil dengan baik. Mereka tidak berhasil mengambil hati rakyat Indonesia. Jepang yang pada awal kedatangannya bersikap lembut dan baik perlahan berubah menjadi kasar. Jepang yang sebelumnya tampak seperti pembela Asia akhirnya malah memperbudak rakyat Indonesia. Pers dibatasi sehingga tidak ada kebebasan berpendapat. Rakyat Indonesia terus diperas, harta dan hasil panen rakyat dirampas demi kepentingan Jepang untuk memenangi Perang Pasifik sehingga ekonomi rakyat
Poster propaganda Tiga A Jepang yang ditujukan untuk rakyat Indonesia
Poster propaganda Tiga A Jepang yang ditujukan untuk rakyat Indonesia
merosot, kelaparan merajalela, penyakit mewabah, rakyat terpaksa makan makanan tidak layak karena hasil kerja mereka dirampas, rakyat terpaksa memakai karung goni sebagai pakaian. Masih ditambah lagi Jepang menyebar polisi rahasia dan intelijen untuk menangkapi rakyat yang anti Jepang, mereka yang tertangkap diinterogasi dan disiksa sehingga menimbulkan ketakutan pada rakyat. Tingkat kematian sangat tinggi pada masa itu karena faktor kelaparan, penyakit, dan penindasan Jepang. Jepang memperlihatkan kekejaman yang jauh melebihi Belanda. Sungguh tidak dapat bibayangkan betapa beratnya penderitaan bangsa Indonesia kala itu.
PERLAWANAN TERHADAP JEPANG OLEH BANGSA INDONESIA
Tindakan kejam Jepang mendorong perlawanan dimana-mana di wilayah Nusantara. Peristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942, seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil memimpin pemberontakan melawan Jepang. Dua kali beliau berhasil mengalahkan tentara Jepang. Beliau gugur tertembak oleh Jepang saat sedang shalat. Peristiwa Singaparna 1943, KH. Zaenal Mustofa tidak sudi membungkuk menghadap matahari menghormati Kaisar Jepang. Beliau memimpin para santrinya berjihad melawan Jepang bermodal ilmu beladiri. Beliau ditangkap oleh Jepang kemudian dihukum mati pada 28 Maret 1944. Peristiwa Indramayu April 1944, Tengku Abdul Hamid seorang PETA berpangkat perwira Giyugun memimpin satu peleton pasukannya untuk memberontak. Jepang mengancam membunuh keluarga para pemberontak sehingga sebagian mereka terpaksa menyerah dan mereka dapat ditumpas. Terjadi juga perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945), Meureudu-Pidie, Aceh (November 1944) dan di Gumilir, Cilacap (April 1945).
Pemberontakan pasukan PETA
Pemberontakan pasukan PETA
AKHIR PERANG PASIFIK & PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Pada tanggal 6 Agustus 1945, angkatan udara Amerika menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima di Jepang, disusul pada tanggal 9 Agustus bom atom dijatuhkan di Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 15 Agustus 1945. Momentum yang tidak disia-siakan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia, setelah mengalami sedikit perdebatan antar kaum muda dan kaum tua, pada 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.
Itulah sebagian kecil dari penderitaan dan perjuangan yang harus dilalui para pendahulu kita dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Masih banyak penderitaan dan kerasnya perjuangan nenek moyang kita yang tidak bisa kita bayangkan. Sejarah suram bangsa kita tidak boleh dilupakan! Selayaknya kita mengambil pelajaran dari sejarah nenek moyang dan menjaga warisan apa yang telah diperjuangkan oleh mereka…


Cita-cita di dirikannya NKRI tercantum di Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa,2. kemanusiaan yang adil dan beradab,3. persatuan Indonesia, dan4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,5. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

* Dalam Pembukaan Undang-undang dasar 1945 ini tercantum cita-cita, dan Tujuan Bangsa Indonesia yaitu : 

Cita-cita Bangsa Indonesia : Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang 1. Merdeka, 2. Bersatu, 3. berdaulat, 4. adil dan 5. makmur.

Tujuan Bangsa Indonesia :1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

Itulah tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia  Setiap pemimpin bangsa ini pasti menginginkan amanat cita-cita dan tujuan itu dicapai. Pasti ada yang sudah dicapai, namun ada juga yang belum. sudah 67 Tahun dari kemerdekaan apakah cita-cita dan tujuan bangsa itu masih terus diupayakan atau malah mereka sudah lupa yang namanya "Dasar" ??

Cita-cita bangsa Indonesia sangat sederhana. Bangsa Indonesia hanya ingin mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita bangsa Indonesia itu diformulasikan dengan baik dalam alinea ke-2 Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Formulasi itu berbunyi : ” Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur “.

Selain itu, Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :
1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republike Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

CITA- CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA


Bangsa Indonesia bercita-cita
mewujudkan negara yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan singkat, negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal ini sesuai dengan amanat dalam Alenia II Pembukaan UUD 1945 yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.

Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV Pembukaan
UUD 1945. Secara rinci sbagai berikut :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan Kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak mulia, cita tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila.

Pancasila terdiri dari limasila. Kelima sila itu adalah:

Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan,
dan Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar